Saturday 28 November 2009

Bibliotheica Alexandrina

Bibliotheica Alexandrina

Pada tahun 1989, Mesir mengumumkan kompetisi arsitektur untuk merancang Perpustakaan Alexandria. Sekitar 650 tim menyerahkan rencana mereka. Merupakan suatu kejutan ketika Snøhetta – sebuah kantor arsitek kecil di Norwegia yang tidak pernah memenangkan kompetisi dan membangun gedung dalam skala besar – mendapat hadiah pertama. Perpustakaan Alexandria yang baru, atau Bibliotheca Alexandrina, dibuka pada tahun 2002 dan dipandang sebagai salah satu karya arsitektur paling penting dalam beberapa dekade terakhir.

PENGEMBANGAN CITRA ARSITEKTURAL PRESEDEN PADA ARSITEKTUR BIBLIOTHEICA ALEXANDRINA

Bangunan-bangunan kuno yang ada di Mesir seperti kuil dan piramida merupakan salah satu preseden bagi arsitek untuk mengembangkan karya-karyanya. Bibliotheica Alexandrina merupakan salah satu objek yang mengapresiasikan bentuk arsitektural bedasarkan pengalaman visual dan pengetahuan terhadap kuil-kuil dan piramida. Hal ini dapat terlihat dari bentuk-bentuk dan unsur-unsur rancangan yang ada pada Bibliotheica Alexandrina.

Bentuk perpustakaan ini sangat mengesankan namun tetap terlihat sederhana, hal ini mencerminkan penerapan bentuk yang sederhana pada kuil-kuil dan piramida yang ada di Mesir. Secara keseluruhan, bangunan dibagi secara diagonal, berdiri dalam bentuk silinder dimana kejelasan struktur geometris memiliki persamaan dengan keantikan bangunan besar di Mesir seperti kuil dan piramida yang memiliki struktur geometri.
Garis lurus yang menusuk bentuk silinder perpustakaan sebenarnya adalah jembatan penyeberangan, yang memberikan jalan dari Universitas Alexandria ke Selatan. Jembatan tersebut menyeberangi jalanan yang padat untuk mencapai lantai dua perpustakaan dan terus ke plasa di sebelah Utara gedung, mengarah ke laut. Di sebelah Barat jembatan ini, sebagian besar berbentuk silinder menukik, menciptakan ruang kosong yang merupakan pintu masuk utama perpustakaan. Pintu masuk perpustakaan menghadap pintu depan sebuah gedung pertemuan tua, dan sepertinya menunjukkan penghormatan pada gedung tersebut. Diantara kedua gedung tersebut adalah plasa yang dihias dengan jalanan batu dan, terbenam di dalam plasa adalah area yang sangat luas untuk planetarium. Pada susunan bentuk mulai dari perpustakaan, gedung pertemuan, area planetarium menunjukkan susunan yang sama dengan piramida dengan susunannya yang unik mulai dari piramida terbesar lalu piramida kecil kemudian sphinx yang ada didekat piramida tersebut.

Dinding yang menghadap Selatan dari bagian silinder dihias dengan potongan batu granit yang merupakan pecahan batu yang sangat besar. Permukaannya tidak rata, dengan garis bentuk yang halus. Batu-batu granit tersebut ditulisi dengan simbol huruf dari seluruh dunia. Dapat diketahui desain yang mengambil kesamaan pada piramida mesir yang mempunyai permukaan tidak rata karena tumpukan batu besar dan penggunaan material dari alam yaitu batu, simbol huruf dari seluruh dunia yang mempresentasikan relief-relief pada dinding-dinding dalam piramida. Kemampuan penguasaan dan pemahaman mendalam terhadap bangunan kuno di Mesir oleh snohetta arsitek Bibliotheica Alexandrina sehingga dapat menciptakan bentuk secara kreatif tanpa menyerupai bentuk asli dari bangunan yang menjadi presedennya. Sinar matahari dan pantulan lampu di perbatasan air menghasilkan bentuk bayangan dinamis dari simbol-simbol tersebut, yang mengingatkan pada dinding tempat beribadah Mesir kuno, sesuai dengan kuil-kuil yang ada di mesir yang juga memiliki konsep yang sama.
Ruang utama perpustakaan yang sangat luas – setengah lingkaran dengan diameter 160 m – merupakan ruangan yang sangat kuat. Pada piramida dan kuil-kuil juga memiliki ruangan yang sangat kuat hingga bertahan sampai sekarang. Dinding melengkung tebuat dari beton dengan sambungan vertikal terbuka, semetara dinding yang lurus dihias dengan batu hitam dari Zimbabwe. Lantainya dibagi menjadi tujuh tingkat yang menurun ke Utara, menuju Mediterrania. Pembagian lantai menjadi 7 tingkat sesuai dengan fungsi-fungsinya menunjukkan pembagian ruang-ruang pada piramida dan kuil-kuil sehingga penerapan preseden menjadi lebih lengkap dengan penerapan unsur bangunan menggunakan prinsip yang ada pafa kuil-kuil kuno dan piramida.
Perpustakaan ini juga menggunakan kolom-kolom pada ruangnya yang berfungsi sebagai penyangga dan juga sebagai estetika. Prinsip yang digunakan perpustakaan mengambil kesamaan pada kuil-kuil mesir kuno yang menitik beratkan kolom-kolom sebagai penyangga bangunan. Penerapan preseden terhadap bangunan piramida juga terlihat pada bentuk kaca di sisi diagonal yang berbentuk segitiga, sesuai dengan sisi piramida yang berbentuk segitiga. Prinsip menyesuaikan dengan lingkungan sekitar yaitu pemilihan warna dan penyesuaian bentuk terhadap lingkungan. Yang menjadi dasar warna perpustakaan ini adalah warna abu-abu dan bentuk yang unik menjadikan bangunan ini menyatu dengan lingkungan sekitar. Begitu juga yang terjadi pada piramida yang berwarna kuning dengan lingkungan berwarna kuning karena berada di gurun pasir. Pada kuil Hapsepsut juga memadukan warna yang sama dengan karang yang ada di belakangnya.
Bangunan piramida dan kuil-kuil mesir kuno memiliki bentuk yang monumental yang melambangkan kewibawaan dan kebesaran. Prinsip ini diambill Snohetta dalam rancangannya yang menjadikan Biblotheica Alexandrina menjadi bentuk yang monumental yang melambangkan kewibawaan dan kebesaran, sehingga setiap orang yang melihat atau berkunjung merasakan suasana yang berbeda dan merasa takjub dengan kebesaran dan kewibawaan bangunan ini.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kreatifitas dalam merancang Bibliotheica Alexandrina turut bermain dalam menmgembangkan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh presedennya yaitu arsitektur kuil dan piramida, yang kemudian menghasilkan suatu kualitas dalam desainnya. Pengembangan penerapan preseden tidak hanya berdasarkan bentuk semata tetapi menjadikan suatu yang baru sesuai konteks waktu dan tempat, tanpa melepaskan prinsip-prinsip yang ada pada presedennya.


Labels : free wallpapers wall black weldingmachines

No comments: